Siapa Penemu Angka-angka???


Kita tentu sering berhadapan dengan angka,baik dalam proses belajar mengajar,maupun dalam menjalani kehidupan sehari-hari.Tapi banyak diantara kita yang tak mengetahui siapa penemu angka tersebut.

Menurut catatan sejarah yang telah ditemukan,Al-khawarizmi menjadi yang teratas dalam penemuan angka.Hal ini didasari karena penemuan Al-khawarizmi dalam bidang Matematika Aljabar.
Menurut sejarah,angka petama kali berasal dari India kuno yang merupakan peradaban tertinggi yang dapat dicapai dalam bidang penomoran desimal termasuk penemuan Angka Nol(0).Sistem ini menggunakan 9 digit angka dan simbol untuk nol untuk menunjukkan semua nomor integral, dengan menetapkan nilai tempat angka-angka. Sistem ini digunakan dalam peradaban Weda dan Walmiki Ramayana. peradaban Mohanjodaro dan peradaban Harappa (3000 SM) juga menggunakan sistem ini.
Ada beberapa Ilmuwan India yang mempublikasikan rumus-rumus atau aturan aturan Nol,yakni :
1.Brahmgupta (598 AD - 660 AD) adalah orang pertama yang memberikan aturan-aturan operasi nol

A 0 = A, di mana A adalah setiap kuantitas.
A - 0 = A,
A x 0 = 0,
A / 0 = 0

Dia keliru mengenai rumus terakhir.
Kesalahan ini diperbaiki oleh Bhaskara (1114 AD - 1185 AD).

2.Bhaskara (1114 AD - 1185 AD).
Bhaskara yang dalam bukunya yang terkenal Leelavati, menyatakan bahwa pembagian sebuah kuantitas oleh nol adalah jumlah yang tak terhingga atau abadi Allah.


Namun,sebenarnya angka nol tersebut berasal dari bahasa Arab "Al-Sifr".Ditemukan Oleh Al-khawarizmi.Ilmuwan Islam yang bernama lengkap Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. Lahir di Khawarizmi, Uzbeikistan, pada 194 H/780.
Dalam bukunyayang berjudul berjudul al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabalah (Ringkasan Perhitungan Aljabar dan Perbandingan), al-Khawarizmi memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka 0 (nol) yang dalam bahasa Arab disebut sifr. Sebelum al-Khawarizmi memperkenalkan angka nol, para ilmuwan mempergunakan abakus, semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya, untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar dari tempat yang telah ditentukan dalam hitungan.

Akan tetapi, hitungan seperti itu tidak mendapat sambutan dari kalangan ilmuwan Barat ketika itu, dan mereka lebih tertarik untuk mempergunakan raqam al-binji (daftar angka Arab, termasuk angka nol), hasil penemuan al-Khawarizmi. Dengan demikian, angka nol baru dikenal dan dipergunakan orang Barat sekitar 250 tahun setelah ditemukan al-Khawarizmi. Dari beberapa bukunya, al-Khawarizmi mewariskan beberapa istilah matematika yang masih banyak dipergunakan hingga kini. Seperti sinus, kosinus, tangen dan kotangen.

Tapi kemudian,ilmuwan Italia Leonardo Fibonacci (1170 AD - 1230 AD) mengambil sistem nomor ini ke Eropa. Bahasa Arab "sifr" disebut "zephirum" dalam bahasa Latin, dan memperoleh banyak nama-nama lokal di Eropa termasuk "nol". Pada awalnya, para pedagang yang digunakan untuk angka Romawi menemukan sistem desimal ide baru, dan angka-angka ini disebut sebagai "angka kafir", sebagai orang-orang Arab disebut kafir karena mereka telah menyerbu tanah suci Palestina.
Karena Itulah banyak orang lebih familiar dengan Fibonacci,padahal Kontribusi Al-Khawarizmi Lebih Besar dari Fibonacci.
Al-khawarizmi meninggalkan karya-karya besarnya sebagai ilmuwan terkemuka dan terbesar pada zamannya, Al-Khawarizmi meninggal pada 262 H/846 M di Baghdad.
(Umar Hanafi Khalid dari berbagai sumber).

0 komentar:

Posting Komentar